Wednesday, 27 April 2016

Guruku Orang NU (Silsilah Keilmuan KH Akrom Shofwan - Pekalongan)

KH Akrom Shofwan










Berikut ini adalah silsilah keilmuan salah satu ulama berpengaruh di wilayah Pekalongan dan sekitarnya yaitu KH Akrom Shofwan yang juga pengasuh pondok pesantren Syafi'i - Akrom, Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah.



KH Akrom Shofwan adalah santri dari KH Mahrus Ali (pengasuh pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, Lirboyo - Kediri. Beliau menantu pendiri pondok tersebut).
KH mbah Mahrus Ali mendapat keilmuan dari mertuanya yaitu KH Abdul Karim (mbah Manab). KH Abdul Karim yang berasal Diwek, Magelang adalah pendiri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo- Kediri. Lalu KH Abdul Karim berguru kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, Madura kurang lebih 23 tahun.
Saat usia 40 tahun KH Abdul Karim menimba ilmu di Jombang Jawa Timur pada teman lamanya yaitu KH Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlotul Ulama) .

Mbah Kholil Bangkalan dapat keilmuan dari Syaikh Abu Bakar bin Al Arif Billah As Sayid
Muhammad Syatho dari Syaikh Muhammad
Nawawi Al Bantani dari Syaikh Ahmad Zaini
Dahlan dari Syaikh Abdulloh bin Umar dari Syaikh Muhammad Solih Rois dari Syaikh Ali Al Wana'i dari Syaikh Sulaeman bin Muhammad bin Umar Al Bujaerimi Al Mishriy dari Syaikh Ahmad bin Romadlon dari Syaikh Sulaeman Al Babili dari Syaikh Abdul Aziz Zamzami dari Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz Al Mulaibari dari Wajihuddin
Abdurrohman bin Ziyad Az Zubaedi dari
Syihabuddin bin Ahmad bin Hajar Al Haitamiy
(Syaikh Ibn Hajar) dari Abu Yahya Zakarya bin
Muhammad bin Ahmad bin Zakarya Al Anshori (Syaikhul Islam Zakarya Al Anshori) dari Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al Mahalliy dari Syaikh Solih bin Umar bin Ruslan bin Nasir bin Solih Al Bulqini dari Syaikh Umar Al Bulqini dari Syaikh Abdurrohim Al Quroisyiy dari Syaikh
Hibatulloh Al Baar dari Syaikhul Islam Muhyiddin bin Zakarya bin Syarifuddin dari Imam Kamal Ardabili dari Syaikh Muhammad Naisaburi dari Abu Hamid bin Muhammad Al Ghozali Aththusiy (imam Ghozali) dari Abdul Malik ibn Yusuf bin Muhammad Al Juwaeni (imam Haromain) dari Abu Abdillah Muhammad Al Juwaeni dari Imam Abu Bakar Qofal dari Imam Ibrohim Al Maruzi dari Imam Ahmad ibn Umar bin Surej Abu Al Abas Al
Baghdadi dari Imam Abu Al Qosim dari Imam Abu Ibrohim Ismail bin Yahya Al Mazani dari AsySyaikh Al Imam Al A’zhom Ibn Abdillah bin Idris Asysyafi’i (imam Syafi’i pendiri madzhab syafi'i ) dari Al Imam Malik bin Anas dari Sayiduna Syafi’ Maula Abdillah dari Sayiduna Abdulloh bin Umar dari Rosululloh Shollahu 'Alaihi Wasallam.


Amaliah Aswaja NU Berdasarkan Ijtihad Bukan Bid’ah


Amaliah yang telah diamalkan oleh Aswaja NU, baik secara ubudiyah, fadlail, tradisi yang tidak bertentangan dengan Islam dan sebagainya adalah bersumber dari Ijtihad, baik dari al-Quran, Hadis, Ijma’ Ulama maupun Qiyas. Keempat sumber hukum ini berlandaskan firman Allah:
ﻗﻮﻟﻪ : } ﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍْ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍْ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ { ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺏ ﻣﺘﺎﺑﻌﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ . ﻗﻮﻟﻪ : } ﻭَﺃُﻭْﻟِﻰ ﺍﻷﻣﺮ ﻣِﻨْﻜُﻢْ { ﻳﺪﻝ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺇﺟﻤﺎﻉ ﺍﻷﻣﺔ ﺣﺠﺔ ... } ﻓَﺈِﻥ ﺗَﻨَﺎﺯَﻋْﺘُﻢْ ﻓِﻰ ﺷَﻰْﺀ ﻓَﺮُﺩُّﻭﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺮﺳﻮﻝ { ﻳﺪﻝ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﻴﺎﺱ ﺣﺠﺔ ( ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ - ﺝ 5 / ﺹ 248 )
“Firman Allah yang artinya: (Patuhilah Allah dan Patuhilah Rasulullah) adalah kewajiban mengikuti al-Quran dan Sunah. Firman Allah yang artinya: (Dan Ulil Amri) menunjukkan bahwa Ijma’ ulama adalah sebuah hujjah. Dan firman Allah yang artinya: (Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) menunjukkan bagi kita bahwa Qiyas adalah sebuah hujjah” (Tafsir al-Razi Mafatih al-Ghaib 5/248)
Dengan demikian, banyaknya amaliah Ahlisunnah yang melalui metode Qiyas, seperti mengucapkan niat, kirim pahala al-Quran dan sebagainya adalah menggunakan Qiyas yang dibenarkan dalam Islam, dan bukan bid’ah seperti yang dituduhkan sebagian kecil kelompok.

Sedangkan yang berkaitan dengan tradisi-tradisi yang baik adalah berlandaskan atsar berikut:
ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ ﺣَﺴَﻨًﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﺴَﻦٌ ﻭَﻣَﺎ ﺭَﺁﻩُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ ﺳَﻴّﺌًﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺳَﻴِّﻰﺀٌ ﻭَﻗَﺪْ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔُ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺴْﺘَﺨْﻠِﻔُﻮْﺍ ﺃَﺑَﺎ ﺑَﻜْﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻭﺍﻟﺒﺰﺍﺭ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺬﻫﺒﻲ ﻗﻲ ﺍﻟﺘﻠﺨﻴﺺ : ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻬﻴﺜﻤﻲ ﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ )
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: “Apa yang dilihat baik oleh umat Islam, maka baik pula bagi Allah. Dan apa yang dilihat buruk oleh umat Islam, maka buruk pula bagi Allah. Para sahabat kesemuanya telah berpandangan untuk mengangkat khalifah Abu Bakar” (Riwayat Ahmad, al-Hakim, al-Thabrani dan al-Bazzar.

Sumber Silsilah:
Silsilah Ilmu Masyayikh PP Al Falah Ploso Kediri

No comments:

Post a Comment