Sunday, 20 March 2016

Perbedaan Thoriqoh Dan Syari'ah





Di sebutkan dalam kitab ahkam al-fuqahaa' masalaah. No 117
Wa ammal farqu baina asy-syari'ati wat-thariqati, faqola ash-showi, Wasy-syari'atu al-ahkamu allati syaro'aha rasulullahi saw, 'anillahi 'azza wajalla minal wajibati wal muharramati wal makruhati wal ja_izati. Wath-thariqatu hiya al-amalu bil wajibati wal mandubati wat tarku lilmanhiyati wat takhalli 'an fudluli al-mubahati wal akhdzu bil-ahwathi kal-wara'i wa bir-riyadloti min sahrin waju'in wa sumtin.
Artinya:
Perbedaan antara syari'ah dan thariqah, dikatakan oleh imam ash-shaawi (sebagai berikut) Syari'ah adalah hukum-hukum yang berasal dari allah 'azza wa jalla, yg disampaikan oleh rasulullah saw, tentang hal-hal / ilmu-ilmu yg wajib di lakukan, yg haram, yg makruh, dan yg jaiz.
Sedangkan thariqah, adalah melaksanakan hal-hal yg wajib dan yg sunnah dikerjakan, meninggalkan hal-hal yg di larang, tidak melakukan hal-hal yg jaiz/mubah yg tak berguna, memilih prilaku yg paling hati hati seperti wara', dan memilih riyadloh seperti tidak banyak tidur di malam hari, berlapar lapar, dan DIAM (tidak banyak bicara jika tak berguna)
Itulah yg di sebut thariqah 'am (umum)
Sedangkan thariqah khas (khusus)
di tambah dengan wiridan wiridan khusus dan cara cara khusus dengan syarat berbai'at kpd mursyid yg silsilah sanadnya bersambung kpd rosulullah saw, yg mana wiridan dan cara tersebut berasal dari rasualuallah saw.
_______
Para ulama Tasawwuf mengambil perumpamaan,
Syari'ah bagaikan perahu,
Thariqah Bagaikan lautan,
Haqiqah bagaikan mutiara.
Yuk kita renungkan dari tiga perumpamaan orang2 sholeh itu,
.
PERAHU
LAUTAN
MUTIARA
.
"Perahu"
Membangun perahu tidak bisa di tengah laut, tapi bangunlah perahu di daratan,
(Seperti Mengerjakan sholat tanpa mengetahui ilmu tentang sholat maka sholatnya tidak sah, walupun caranya benar sekalipun)
Namun Perahu tak akan berfungsi kecuali di lautan maka bawalah perahumu ke lautan, janganlah kau pajang di daratan saja karna nanti akan habis di makan rayap
(ilmu pun tak akan berguna jika tidak di kerjakan, maka kerjakanlah ilmumu jika tak mau merugi)
Berlayar di lautan tak akan memperoleh apa2 kecuali capek dan mabuk atau bahkan tersesat jika tak menemukan mutiara
(Mengamalkan ilmu tersebut tak akan memperoleh apa2 kecuali capek jika tak menemukan keikhlasan dalam beramal)
Sulit untuk memperoleh mutiara di dasar lautan samudra jika tidak bersama orang2 yg ahli mendapatkan mutiara
(sulit akan menemukan keikhlasan jika tak berguru pada orang2 mukhlisin yang ma'rifah seperti guru mursyid)
.
"Lautan"
Menyimpan banyak misteri dan barang2 yg berharga dan antik,
Bawalah perahu jika ingin mengarunginya,
Namun hati hatilah karna di lautan sangat rawan dan berbahaya jika tidak bersama orang yg ahli, Maka hendaknya bersamalah orang yg ahli jika ingin mengarunginya.
.
"Mutiara"
Tempatnya di dasar lautan samudra yg tak bertepi, sangat indah dan menawan.
Namun Kita tak akan mampu mengambil mutiara di dasar lautan samudra tanpa ada pembimbing,
Jika tak percaya cobalah berlayar ke lautan samudra tanpa orang yg ahli...
___
Marilah Kita berlayar di laut jika ingin memperoleh mutiara,
Jika tak mempunyai perahu menumpanglah pada yg punya.
Marilah kita berthariqah jika ingin mengetahui haqiqat, jika tak faham syari'ah maka sambil belajar pada yg tau.
Belajar syari'ah sambil berthariqah insyaallah akan tambah cepat mengerti.
'
Dan bagi yg sudah punya perahu jangan kau pajang di daratan saja, bawalah berlayar kelaut samudra namun jika tidak ahli melaut maka carilah orang yg ahli melaut yg bisa membawa perahumu ke samudra.
Bagi yg sudah mengerti syari'ah jangan kau banggakan ilmu mu, marilah berthariqah carilah guru mursyid yg silsilah sanadnya bersambung kpd rasulullah,
Jika kau belum mampu mengingat allah dalam setiap hembusan nafasmu, karna mengingat allah hukumnya adalah wajib fardlo a'in.

oleh ; naqsyandi gresempal

No comments:

Post a Comment