Saturday, 12 March 2016

Ce El Be Ka





Cinta lama bisa bersemi kembali lho…. Kok ndadak pakai “lho” segala sih…. Apapun judul tulisan ini, berbahagialah Anda yang tidak pernah memiliki sejarah “cinta lama”, karena tidak perlu khawatir akan ada yang bersemi kembali. Namun Anda tetap memiliki kemungkinan “ada cinta baru” yang sewaktu-waktu tumbuh bersemi. Weleh, podho wae mas…

Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya yang saya muliakan, alkisah, kita telah hidup di zaman yang serba mungkin. Zaman kakek kita dulu, untuk menemukan teman lama susahnya bukan main. Mencari teman sewaktu SD, atau teman SMP, atau teman SMA atau teman kuliah, atau teman perjuangan, wah minta ampun. Bagaimana cara agar bisa bertemu teman yang sudah puluhan tahun terpisah. Tidak tahu lagi rimbanya dimana, dan tidak tahu harus kemana mencarinya.

Kini, kita telah dihadiahi oleh globalisasi dengan sejumlah mesin pencari. Mencari apa saja, kita akan bertemu jawabannya. Jika Anda tidak mengenal saya sama sekali, cobalah buka Google, lalu ketik nama saya : “Cahyadi Takariawan”, lalu tekan enter, pasti Anda akan menemukan sejumlah informasi tentang saya. Jika Anda tidak tahu peta Jawa Timur, dengan mudah Anda akan menemukannya di google map dan sejumlah mesin pencari sejenis itu. Mudah sekali, luar biasa.

Maka semudah itu pula mencari teman lama, sengaja ataupun tidak sengaja. Lewat jejaring sosial, kita dengan sangat mudah terhubung dengan banyak sekali manusia dari berbagai negara. Ada yang kita kenal, banyak pula yang sama sekali tidak kita kenal. Lewat Facebook, Twitter dan berbagai perangkat jejaring sosial lainnya, kita terhubung dengan siapa saja. Di antaranya, kita terhubung dengan teman-teman lama. Bahkan, dengan “seseorang yang sangat istimewa”, yang pernah memasuki hati Anda duapuluh tahun silam…..

Setelah terhubung, kemudian kontak lewat media cyber tersebut. “Aku kirim pesan di inbox Fesbuk-mu”, begitu tulisan di dinding akun Fesbuk Anda. Lalu Anda membukanya, dan mulailah komunikasi itu. Bertukar nomor HP, alamat email, PIN Blackberry dan seterusnya dan seterusnya….. Maka komunikasi pun berlanjut.

Saat mulai komunikasi itu, awalnya sekedar bertanya kabar dan bercerita hal-hal umum saja setelah sekian lama tidak berjumpa. Namun akhirnya masuk pula ke urusan yang pribadi bahkan sangat pribadi. Mulai curhat, menceritakan persoalan keluarga. Hingga akhirnya mulai menceritakan ketidakbahagiaan, dan membayangkan betapa bahagia jika bisa melewati waktu bersama Anda lagi.

Semula Anda biasa saja, karena tidak membayangkan bertemu seseorang yang sudah lama namanya Anda kubur. Namun karena intensifnya komunikasi, perlahan hati Anda mencair. Kebekuan hati Anda mulai tercairkan oleh hadirnya orang lama yang sempat Anda cintai di masa lalu. Padahal kini semua sudah berubah. Anda telah memiliki pasangan hidup yang sah, si diapun sudah memiliki keluarga. Namun dia selalu mengatakan tidak bahagia menikah dengan pasangannya, dan membayangkan ingin kembali kepada Anda.

Anda dibuat berhitung. Antara keluarga yang sudah Anda bangun selama ini, dengan hadirnya orang lain yang menghidupkan kembali hati Anda. Sepertinya Anda kembali muda. Sepertinya Anda baru bangun dari tidur dan melihat bahwa bunga-bunga sedemikian indahnya. Sepertinya Anda belum pernah merasakan suasana hati seperti ini. Sepertinya Anda belum pernah merasakan semangat dan bahagia yang sedemikian kuatnya.

Ya. Anda jatuh cinta lagi pada orang yang pernah Anda cintai.

Wah, gawat ! Padahal Anda sudah punya suami, dan dia sudah punya isteri. Padahal Anda sudah punya isteri, dan si dia sudah punya suami. Hem hem hem…. Mulailah mencari cara untuk sering bertemu. Berbohong kepada suami, berbohong kepada isteri, demi bertemu kekasih lama yang hadir kembali. Tiba-tiba Anda melihat dunia sudah berubah sama sekali. Anda seperti menjadi orang baru, dan diapun begitu.

Ayo segera dibuat kegiatan untuk alasan. Namanya Reuni SD,, Reuni SMP, Reuni SMA, Reuni Fakultas Anu Universitas Inu Angkatan Itu…. Reuni Penonton Film Nyi Blorong, Reuni Panitia 17 Agustus 1985, Reuni Panitia Penyambutan Siswa Baru angkatan 1976, Reuni Penumpang Kereta Api Senja Utama, atau apa sajalah…. Kalau pas Ramadhan ya Buka Puasa Bersama, kalau pas Syawal ya Syawalan Bersama, kalau pas tahun baru ya perayaan Malam Tahun Baru…. Yang penting ada si dia dalam acara itu. Reuni diadakan seminggu sekali, tempatnya di rumah Anda atau di rumah si dia. Lama-lama pesertanya tambah sedikit karena pada bosan reunian, akhirnya tinggal Anda berdua yang rajin datang reuni. Lalu, Reuni diajukan sehari sekali.

Tiba-tiba Anda dan si dia tambah berani. Kini berani janjian, berjalan-jalan berduaan, menyusuri tempat-tempat yang dulu pernah Anda kunjungi bersama. Makan siang di rumah makan favorit saat SMA. Nonton film di gedung bioskop dekat SMA, eh ternyata sekarang sudah tutup. Jadinya Anda membuat film sendiri di sepanjang jalan kenangan. Berbalas SMS setiap menit, telpon tiap satu jam sekali, durasi telponnya dua jam (nombok dong). Tagihan telepon paska bayar Anda membengkak. Wah, bulan kemarin tagihannya sepuluh juta, bulan ini tagihannya duapuluh juta….. Padahal biasanya cuma limaratus ribu rupiah saja. Tapi Anda bahagia.

Tiba-tiba Anda sangat peduli dengan dia dan semua urusannya. Anda selalu siap membantu segala keperluannya. Anda merasa menjadi pahlawan super hero bagi si dia, yang selalu siap memberikan bantuan kapanpun diperlukan. Uang Anda terhambur tanpa terhitung. Waktu Anda tersita untuk mengurus semua hal tentang dia. Aneh, Anda tidak merasa lelah, Anda tidak merasa capek. Anda sangat senang saat dia meminta tolong. Anda benar-benar bahagia saat bersamanya.

Tiba-tiba Anda sangat memperhatikan penampilan. Pakaian Anda sangat rapi, penampilan Anda sangat elegan. Demikian teliti Anda dengan semua bagian tubuh Anda yang semula kurang Anda perhatikan. Kini Anda rajin ke salon, Anda rajin ke perawatan kulit dan perawatan wajah, Anda rajin mengikuti program olah raga, program diet Anda sangat teratur, Anda mengganti sabun mandi, shampo dan parfum, karena itu kesukaan si dia. Anda lakukan apapun, untuk menyenagkan si dia.

Hei hei hei….! Hati-hati Tuan, hati-hati Nyonya! Anda sudah punya isteri, Anda sudah punya suami. Anda sudah punya anak, bahkan Anda sudah punya cucu. Jangan terjebak dalam kerumitan hubungan seperti itu. Ayolah mumpung belum terlalu jauh, kembali kepada keluarga masing-masing.



nDalem Mertosanan, Yogyakarta, 3 September 2011

Sumber : fimadani.com



No comments:

Post a Comment