Melestarikan Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Dan Tradisi keNUan Berdasarkan Al-Qur an, Al-Hadits, Ijma' Dan Qiyas
Tuesday, 1 September 2015
Jleb! Karikatur-Karikatur Sindiran Yang Membuat Kita Malu
Setiap orang punya gaya tersendiri dalam melakukan kritikan ataupun sindiran. Dari model banyaknya sindiran, salahsatunya adalah dengan membuat karikatur yang 'pasti' membuat kita (siapapun dan apapun profesi kita) akan merasa malu dengan karikatur yang mengandung arti mendalam. Karikatur-karikatur ini mencoba menegur dan memberitahukan kesalahan yang banyak kita jalani.
Berikut ini adalah gambar-gambarnya, siap-siap saja tersindir...
Bukannya menolong namun justru memotret agar bisa diunggah di jejaring sosial.
Persepsi media yang sering melenceng dari kenyataan. Bahkan tidak sedikit yang sengaja memelintir berita dari fakta..
Tenaga medis yang bekerja hanya karena uang. Tidak jarang kita temui pihak rumah sakit maupun para medis mwnolak pasien miskin..
Hutan digunduli demi kekayaan bagi segelintir orang atau kelompok..
Merokok sama halnya dengan membakar uang..
Kecanduang gadget akut sampai-sampai tak sadar tumbuhan merambat di tubuh gadis ini. Sindiran yang menohok.
Nyawa tak lagi berharga..
Kartun yang menggambarkan orang yang sangat berkuasa sengaja memamperkan keran air untuk anak kelaparan. Sebuah sindiran yang sama persis dengan kondisi saat ini. Tak jarang terdengar kabar pejabat tinggi atau orang berkuasa yang menutup kucuran bantuan untuk orang miskin.
Kesenjangan antara si kaya dan si miskin masih terjadi di dunia ini. Orang kaya makan enak, sementara si miskin makan piring..
Kekayaan melimpah serta mementingkan diri sendiri hingga tak melihat kemiskinan disekitarnya
Terlihat ingin menolong yang kesusahan, akan tetapi ternyata hanya pamrih atau ingin mendapatkan harta kekayaannya...
Sekelompok orang yang terpecah dan memiliki keinginan sendiri-sendiri. Nekat mengarungi lautan luas dengan ombak besar menggunakan kapal-kapal kecil. Kapal besar mereka potong-potong, saling meninggalkan tak peduli orang lain.
Karikatur tentang kurangnya rasa syukur, orang miskin yang memiliki cinta sejati membayangkan seseorang yang punya pasangan kaya raya. Sebaliknya yang kaya menginginkan cinta sejati. Gambar bawahnya si miskin dengan banyak anak mendambakan kekayaan sementara si kaya mendambakan anak.
Mahalnya sebuah pendidikan, sama halnya dengan negeri ini.
Karikatur ini menggambarkan orang yang tak sadar mencari uang tapi telah mempertaruhkan nyawanya. Kenekatan, tak peduli kesehatan, dll.
Karikatur ini adalah gambaran hidup orang yang selalu saling menjatuhkan. Akhirnya sama-sama celaka.
Begini jadinya jika saling berseteru, mementingkan ego masing-masing hingga pencapaiannya tak pernah ia raih..
Kecanduan gadget akut hingga menyebabkan seperti ini...
Seniman jalanan hanya direkam atau difoto untuk dapat like dan smile bukan memberinya uang apresiasi. Uang adalah sesuatu riil yang dibutuhkan para seniman jalanan untuk menyambung hidup.
Gadget tak bisa lepas dari genggaman tangan...
Menolong hanya untuk pamer, terkadang malahan mengundang awak media hanya sekedar untuk menyantuni si miskin atau anak-anak yatim, ironis sekali...
Dimana-mana tempat sibuk dengan gadget, kehidupannya tidak bisa lepas dari barang tersebut..
Gadget, Gadget dan Gadget..
Pelajar sekarang tak lagi memanfaatkan buku pelajaran ataupun buku-buku umum.
Mereka telah meninggalkannya.
Orangtua cenderung ingin menyamakan semua isi pikiran atau benak anak-anak, padahal tiap anak-anak diciptakan unik, memiliki kepandaian dan kreativitas yang berbeda satu di antara yang lain.
Di kehidupan sehari-hari memang sering ditemui banyak orang yang memakai topeng dalam bergaul. Mereka bukan lagi menggunakan karakter dan perilaku diri namun menyiapkan bahkan memilih meniru orang lain, artis, selebriti atau tokoh. Bagaimana dengan Anda?
Memanfaatkan peluang. Pembuat karikatur tampaknya memberikan pesan bahwa buku bermanfaat untuk membuat kita makin tinggi, makin memiliki wawasan lebih luas dari tembok penghalang di depan kita.
Tak sedikit orang lebih memilih jalan yang berliku dibandingkan jalan lurus di kehidupan sehari-hari. Melewati jalan lurus memang lebih butuh banyak perjuangan.
Bergaulnya hanya melalui facebook atau sosial media lainnya, gambar ini tampaknya benar-benar menohok. Tak sedikit orang lebih banyak menutup diri, enggan keluar untuk bergaul.
Gambar ini mengingatkan kita akan adanya polusi udara hingga kritik akan penggunaan zat kimia untuk makanan-makanan alami.
Global Warming menjadi isu serius. Sebuah gambar bumi yang seolah sengaja dibakar.
Gambar-gambar diatas diambil dari akun Facebook milik Arthur Wottschel seorang fitnessmodel. Akun tersebut mengumpulkan gambar-gambar karya para kartunis dan mengunggahnya kembali di facebooknya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment