"Biskuit Khong Guan, Biskuit Lebaran...". Slogan ini sering kita dengar di media elektronik baik radio maupun televisi menjelang Hari Raya Lebaran.
Selama berpuluh-puluh tahun, merek biskuit ini menjadi suguhan khas acara silaturahmi tahunan bagi umat muslim.
Asal usul Khong Guan
Biskuit Khong Guan bukanlah merek Indonesia,namun asli dari Singapura. Menurut info yang di peroleh dari Detik.com Biskuit ini diciptakan oleh kakak beradik bernamaChew Choo Keng dan Chew Choo Han.Keduanya adalah imigran asal Fujian, China, yang bekerja di pabrik biskuit di Singapura guna menghidupi keluarganya di kampung.
Saat Jepang menjajah Singapura, Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia. Di sini mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis. Mereka juga membuat dan menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup.Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri.
Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat ia bekerja dulu. Ia lalu menciptakan lini produksi biskuit semi otomatis dengan rantai sepeda. Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem conveyor melalui oven bata yang telah diotak atik sedemikian rupa. Jualannya meningkat seiring tingginya kemampuan produksi. Di tahun 1947, KhongGuan Biscuit Factory (Singapore) Limited didirikan, menyusul pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China. Tak hanya di Asia Tenggara dan Cina, Khong Guan juga bisa ditemukan di supermarket di lebih dari 40 negara. Di antaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.
Sampai saat ini, kaleng Khong Guan klasik masih sama seperti dulu. Bentuknya kotak, warna merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit,Begitu juga kaleng silinder yang lebih kecil. Di dalamnya terdapat aneka bentuk dan rasa biskuit serta wafer. Tapi,biasanya yang paling suka buat rebutan dan kita tunggu-tunggu adalah wafernya, (dulu di Pekalongan dinamakan Roti Es), karena hanya ada dua bungkus dan letaknya tersembunyi di bawah.
Lebaran nanti, kaleng Khong Guan akan kembali tersaji di meja dengan isi yang lebih alami dan tanpa bahan pengawet. Yaitu opak,rengginang ketan dan kripik talas.
No comments:
Post a Comment